Pages

Jumat, 25 Juni 2010

SUMBER KESOMBONGAN


Sombong---sebagaimana didefinisikan Rasulullah SAW---adalah "melecehkan orang lain dan menolak kebenaran" (HR Muslim dan Tirmidzi). Bila penyakit ini telah mewabah dan menjangkit manusia, maka tidak ada lagi penghormatan dan sopan santun, kebenaran menjadi barang mainan. Lebih jauh, penyakit ini akan memunculkan sikap kezaliman, kemarahan, terorisme, permusuhan dan pelanggaran hak.

Ketahuilah bahwa tidak akan bersombong kecuali orang yang menganggap dirinya besar dan tidak akan menganggap dirinya besar kecuali orang yang meyakini memiliki sifat kesempurnaan. Di antara sumber kesombongan adalah sebagai berikut:

Pertama: NASAB KETURUNAN. Orang yang punya nasab keturunan yang tinggi menganggap hinaorang yang tidak memiliki nasab tersebut, sekalipun ia lebih tinggi ilmu dan amalnya. Kadang sebagian mereka menyombongkan diri lalu menganggap orang lain sebagai pengikut dan budaknya, sehingga ia enggan bergaul dan duduk bersama mereka. Rasulullah bersabda "Hendaklah orang meninggalkan kebanggan terhadap nenek moyang mereka yang telah menjadi batu bara di neraka."(HR. Abu Daud)

Kedua: HARTA KEKAYAAN. Hal ini biasanya terjadi dikalangan para raja, pemimpin, para konglomerat, pengusaha, tuan tanah, dan para pejabat negara serta keluarga mereka. Mereka membanggakan kedudukan dan hartanya sehingga merendahkan dan melecehkan orang lain. Orang-orang semacam ini bila tidak bertaubat akan berakhir seperti Qorun yang ditelan bumi karena kesombongan terhadap hartanya.

Ketiga: ILMU PENGETAHUAN. Demikian cepatnya kesombongan menjangkiti para ulama (kaum intelektual) sehingga seorang berilmu pengetahuan mudah merasa tinggi dengan ilmu pengetahuannya. Ia merasa paling mulia diantara manusia. Ia memandang dirinya lebih tinggi dan lebih mulia disisi Allah ketimbang yang lainnya. Hal demikian bisa terjadi karena ilmu yang didapat lebih berorientasi pada duniawi semata, tanpa dilandasi keikhlasan dan pensucian jiwa dalam menuntutnya. Sebab ilmu yang didapat dengan ikhlas karena Allah dan hati yang jujur akan melahirkan sikap tawadhu' dan rasa takut kepada Allah.

Keempat: AMAL dan IBADAH. Orang-orang yang zuhud dan para ahli ibadah tidak terlepas pula dari nistanya kesombongan, kepongahan dan tindakan melecehkan orang lain. Dengan amal dan ibadahnya ia merasa yakin akan selamat, sementara orang lain akan binasa. Sabda Rasulullah SAW "Cukuplah seseorang dinilai telah berbuat kejahatan bila ia merendahkan saudaranya sesama muslim" (HR. Muslim)

Kelima: KECANTIKAN/KETAMPANAN. Kecantikan atau ketampanan seseorang bisa meyebabkan dirinya sombong dengan cara merendahkan dan menyebut-nyebut keburukan rupa orang lain.

Dengan definisi yang disebutkan oleh Rasulullah SAW itu, tentulah banyak keburukan yang terdapat di dalam sifat sombong (takabbur), sehingga wajar jika kemudian kesombongan menjadi penghalang masuk surga, sebagaimana dalam hadits shahih Baginda Rasul bersabda: " Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan sebesar dzarrah".
Hal itu disebabkan karena kesombongan menghalangi hamba dari semua akhlaq yang seharusnya disandang oleh orang mu'min, sedangkan akhlaq-akhlaq itu adalah pintu surga, dan kesombongan penutup pintu-pintunya. Sebab, seseorang tidak bisa mencintai kaum mu'minin sebagaimana ia mencinta diri sendiri bila di dalam hatinya masih ada kesombongan, begitu juga dengan perbuatan-perbuatan lainnya yang muaranya adalah karena adanya kesombongan dalam hatinya.
»»  Baca Selengkapnya...

Untuk wanita yang cantik-cantik belaka


Allah berfirman:


"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi
seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk
menopang dunia namun, harus cukup lembut untuk memberikan
kenyamanan."


"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak
dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya."

"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika
orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan
penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh."


"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap
keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti
hatinya."


"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam
kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk
melindungi hatinya."


"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang
suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji
kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya
tanpa ragu."


"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Ini
adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan."


"Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang
dikenakannya susuk yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya. Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana
itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada."


Kirimkan Firman ini kepada setiap wanita yg anda kenali....

Anda akan menambah harga diri ciptaan Allah kerana,
setiap Wanita itu Cantik...
»»  Baca Selengkapnya...

Kamis, 24 Juni 2010

Generator AC


GENERATOR AC (ALTERNATOR)
Hampir semua tenaga listrik yang dipergunakan saat ini bekerja pada sumber tegangan bolak balik (ac), karenanya, generator ac adalah alat yang paling penting untuk menghasilkan tenaga listrik. Generator ac, umumnya disebut alternator, bervariasi ukurannya sesuai dengan beban yang akan disuplai. Sebagai contoh, alternator pada PLTA mempunyai ukuran yang sangat besar, membangkitkan ribuan kilowatt pada tegangan yang sangat tinggi. Contoh lainnya adalah alternator di mobil, yang sangat kecil sebagai perbandingannya. Beratnya hanya beberapa kilogram dan menghasilkan daya sekitar 100 hingga 200 watt, biasanya pada tegangan 12 volt.
Bagian-bagian terpenting dari generator AC adalah :
1. Rangka stator, di buat dari besi tuang. Rangka stator merupakan rumah dari bagian-bagian generator yang lain
2. Stator, Bagian ini tersusun dari plat-plat (seperti yang di pergunakan juga pada jangkar dari mesin arus searah) stator ang mempunyai alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator berfungsi sebagai tempat terjadinya GGL induksi
3. Rotor, merupakan bagian yang berputar. Pada rotor terdapat kutup-kutup magnet dengan lilitan nya yang di aliri arus searah, melewati cicin geser dan sikat-sikat
4. Slip ring atau cincin geser, di buat dari bahan kuningan atau tembaga yang di pasang pada poros dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-sama dengan poros dan rotor. Jumlah slip ring ada dua buah yang masing-masing slip ring dapat menggeser sikat arang yang masing-masing merupakan sikat positif dan sikat negatif, berguna untuk mengalirkan arus penguat magnet pada lilitan magnet pada rotor.
5. Generator penguat, adalah suatu generator arus searah yang di pakai sebagai sumber arus. Biasanya yang di pakai adalah dinamo shunt. Generator arus searah ini biasanya di kopel terhadap mesin pemutarnya bersama generator utama. Akan tetapi seekarang banyak generator yang tidak menggunakan generator arus searah sebagai sumber penguat, tetapi mengambil sebagian kecil dari balitan statornya, di transformasikan dan kemudian di salurkan dengan dioda sebagai sumber penguat magnetnya.
DASAR-DASAR GENERATOR AC
Berapapun ukurannya, semua generator listrik, baik ac maupun dc, bergantung kepada prinsip induksi magnet. EMF diinduksikan dalam sebuah kumparan sebagai hasil dari
(1) kumparan yang memotong medan magnet, atau
(2) medan magnet yang memotong sebuah kumparan.
Sepanjang ada gerak relative antara sebuah konduktor dan medan magnet, tegangan akan diinduksikan dalam konduktor. Bagian generator yang mendapat induksi tegangan adalah armature. Agar gerak relative terjadi antara konduktor dan medan magnet, semua generator haruslah mempunyai dua bagian mekanis yaitu rotor dan stator.
ROTATING-ARMATURE ALTERNATOR
Alternator armature bergerak (rotating-armature alternator) mempunyai konstruksi yang sama dengan generator dc yang mana armature berputar dalam sebuah medan magnet stasioner. Pada generator dc, emf dibangkitkan dalam belitan armature dan dikonversikan dari ac ke dc dengan menggunakan komutator (sebagai penyearah). Pada alternator, tegangan ac yang dibangkitkan tidak diubah menjadi dc dan diteruskan kepada beban dengan menggunakan slip ring. Armature yang bergerak dapat dijumpai pada alternator untuk daya rendah dan umumnya tidak digunakan untuk daya listrik dalam jumlah besar.
ROTATING-FIELD ALTERNATORS
Alternator medan berputar mempunyai belitan armature yang stasioner dan sebuah belitan medan yang berputar. Keuntungan menggunakan system belitan armature stasioner adalah bahwa tegangan yang dihasilkan dapat dihubungkan langsung ke beban.
Jenis armature berputar memerlukan slip ring dan sikat untuk menghantarkan arus dari armature ke beban. Armature, sikat dan slip ring sangat sulit untuk diisolasi, dan percikan bunga api dan hubung singkat dapat terjadi pada tegangan tinggi. Karenanya, alternator tegangan tinggi biasanya menggunakan jenis medan berputar. Karena tegangan yang dikenakan pada medan berputar adalah tegangan searah yang rendah, problem yang dijumpai pada tegangan tinggi tidak terjadi.
Armature stasioner, atau stator, pada alternator jenis ini mempunyai belitan yang dipotong oleh medan putar (rotating magnetic field). Tegangan yang dibangkitkan pada armature sebagai hasil dari aksi potong ini adalah tegangan ac yang akan dikirimkan kepada beban.
Stator terdiri dari inti besi yang dilaminasi dengan belitan armature yang melekat pada inti ini.



FUNGSI-FUNGSI KOMPONEN ALTERNATOR
Secara umum generator ac medan berputar terdiri atas sebuah alternator dan sebuah generator dc kecil yang dibangun dalam satu unit. Keluaran dari alternator merupakan tegangan ac untuk menyuplai beban dan generator dc dikenal sebagai exciter untuk menyuplai arus searah bagi medan putar.








Exciter adalah sebuah generator dc eksitasi sendiri dengan belitan shunt. Medan exciter menghasilkan intensitas fluks magnetic antara kutub-kutubnya. Ketika armature exciter berotasi dalam fluks medan exciter, tegangan diinduksikan dalam belitan armature exciter. Keluaran dari komutator exciter dihubungkan melalui sikat dan slip ring ke medan alternator. Karena arusnya adalah arus searah, maka arus selalu mengalir dalam satu arah melalui medan alternator. Sehingga, medan magnet dengan polaritas tetap selalu terjadi sepanjang waktu dalam belitan medan alternator. Ketika alternator diputar, fluks magnetiknya dilalukan sepanjang belitan armature alternator. Tegangan bolak balik pada belitan armature generator ac dihubungkan ke beban melalui terminal.


PRIME MOVER (Penggerak Utama)
Semua generator, besar dan kecil, ac dan dc, membutuhkan sebuah sumber daya mekanik untuk memutar rotornya. Sumber daya mekanis ini disebut prime mover. Prime mover dibagi dalam dua kelompok yaitu untuk high-speed generator dan low-speed generator. Turbin gas dan uap pada PLTG dan PLTU adalah penggerak utama berkecepatan tinggi sementara mesin pembakaran dalam (internal combustion engine), air pada PLTA dan motor listrik dianggap sebagai prime mover berkecepatan rendah. Jenis prime mover memainkan peranan penting dalam desain alternator karena kecepatan pada mana rotor diputar menentukan karakteristik operasi dan konstruksi alternator.

ROTOR ALTERNATOR
Ada dua jenis rotor yang digunakan untuk alternator medan berputar yaitu turbine-driven dan salient-pole rotor. Jenis turbine-driven digunakan untuk kecepatan tinggi dan salient-pole untuk kecepatan rendah. Belitan pada turbine-driven rotor disusun sedemikian rupa sehingga membentuk dua atau empat kutub yang berbeda. Belitan-belitan tersebut dilekatkan erat-erat di dalam slot agar tahan terhadap gaya sentrifugal pada kecepatan tinggi.
Salient-pole rotor seringkali terdiri dari beberapa kutub yang dibelit terpisah, dibautkan pada kerangka rotor. Salient-pole rotor mempunyai diameter yang lebih besar dari turbine-driven rotor. Pada putaran per menit yang sama, salient-pole memiliki gaya sentrifugal yang lebih besar. Untuk menjaga keamanan dan keselatan sehingga belitannya tidak terlempar keluar mesin, salient-pole hanya digunakan pada aplikasi keceparan rendah.




FREKUENSI
Frekuensi keluaran dari tegangan alternator tergantung kepada kecepatan rotasi dari rotor dan jumlah kutubnya. Semakin cepat, semakin tinggi pula frekuensinya. Semakin lambat, semakin rendah pula frekuensinya. Semakin banyak kutub pada rotor, semakin tinggi pula frekuensinya pada kecepatan tertentu.
Ketika rotor telah berotasi beberapa derajat sehingga dua kutub berdekatan (utara dan selatan) telah melewati satu belitan, tegangan yang diinduksikan dalam belitan tersebut akan bervariasi hingga selesai satu siklus. Untuk suatu frekuensi yang ditentukan, semakin banyak jumlah kutub, semakin lambat kecepatan putaran. Prinsip ini dapat dijelaskan sebagai berikut, misalkan; sebuah generator dua kutub harus berotasi dengan kecepatan empat kali lipat dari kecepatan generator delapan kutub untuk menghasilkan frekuensi yang sama dari tegangan yang dibangkitkan. Frekuensi pada semua generator ac dalam satuan hertz (Hz), yaitu banyaknya siklus per detik, berkaitan dengan jumlah kutub dan kecepatan rotasi sesuai dengan persamaan berikut:

dimana P adalah jumlah kutub, N adalah kecepatan rotasi dalam revolusi per menit (rpm) dan 120 adalah sebuah konstanta untuk konversi dari menit ke detik dan dari jumlah kutub ke jumlah pasangan kutub. Sebagai contoh, sebuah alternator dua kutub, 3600 rpm mempunyai frekuensi 60 Hz, ditentukan sebagai berikut:

Sebuah generator empat kutub dengan kecepatan 1800 rpm juga bekerja pada frekuensi 60 Hz.
Sebuah generator enam kutub 500 rpm mempunyai frekuensi

Sebuah generator 12 kutub dengan kecepatan 4000 rpm mempunyai frekuensi



PENGATURAN TEGANGAN
Sebagaimana yang telah kita lihat, ketika beban pada generator berubah, tegangan terminal pun ikut berubah. Besarnya perubahan tergantung pada desain generator. Pengaturan tegangan pada sebuah alternator adalah perubahan tegangan dari beban penuh ke tanpa beban, dinyatakan sebagai persentase tegangan beban penuh, ketika kecepatan dan arus medan dc tetap konstan.

Anggap bahwa tegangan tanpa beban generator adalah 250 volt dan tegangan beban penuh adalah 220 volt. Persen regulasi adalah:

Untuk diingat, bahwa semakin kecil persentase regulasi, semakin baik pula regulasinya untuk kebanyakan aplikasi.


PRINSIP PENGATURAN TEGANGAN AC
Di dalam sebuah alternator, tegangan bolak balik diinduksikan dalam belitan armature ketika medan magnet melewati belitan ini. Besarnya tegangan yang diinduksikan ini tergantung kepada tiga hal yaitu:
(1) jumlah konduktor dengan hubungan seri pada setiap belitan,
(2) kecepatan (rpm generator) pada mana medan magnet memotong belitan, dan
(3) kekuatan medan magnet. Salah satu dari factor ini dapat digunakan untuk pengaturan tegangan yang diinduksikan dalam belitan alternator.
Jumlah belitan, tentu saja tidak berubah tetap ketika alternator diproduksi. Juga, jika frekuensi keluaran harus konstan, maka kecepatan medan putar haruslah konstan pula. Ini mengakibatkan penggunaan rpm alternator untuk pengaturan tegangan keluaran menjadi tidak diperbolehkan.
Sehingga, metode praktis untuk melakukan pengaturan tegangan adalah dengan mengatur kekuatan medan putar. Kekuatan medan elektromagnetik ini dapat berubah seiring dengan perubahan besarnya arus yang mengalir melalui kumparan medan. Ini dapat dicapai dengan mengubah-ubah besarnya tegangan yang dikenakan pada kumparan medan.


OPERASI PARALEL ALTERNATOR
Alternator dapat dihubungkan secara parallel untuk :
(1) meningkatkan kapasitas keluaran dari suatu system melebihi apa yang didapat dari satu unit,
(2) berfungsi sebagai daya cadangan tambahan untuk permintaan yang suatu ketika bertambah, atau
(3) untuk pemadaman satu mesin dan penyalaan mesin standby tanpa adanya pemutusan aliran daya.
Ketika alternator-alternator yang sedang beroperasi pada frekuensi dan tegangan terminal yang berbeda, kerusakan parah dapat terjadi jika alternator-alternator tersebut secara mendadak dihubungkan satu sama lain pada satu bus yang sama (satu titik hubung). Untuk menghindari ini, mesin-mesin tersebut harus disinkronkan dahulu sebelum disambungkan bersama-sama. Ini dapat dicapai dengan menghubungkan satu generator ke bus (bus generator), dan mensinkronkan generator lainnya sebelum keduanya disambungkan. Generator dikatakan sinkron jika memenuhi kondisi berikut:
(1) Tegangan terminal yang sama. Diperoleh dengan menyetel kekuatan medan bagi generator yang hendak masuk ke dalam rangkaian (disambungkan).
(2) Frekuensi yang sama. Diperoleh dengan menyetel kecepatan prime mover dari generator yang hendak disambungkan.
(3) Urutan fasa tegangan yang sama.
»»  Baca Selengkapnya...

In memorian





»»  Baca Selengkapnya...

Rabu, 23 Juni 2010

Risiko yang Timbul dari Pernikahan Sedarah

Jakarta, Dari seluruh penduduk dunia, kemungkinan sekitar 20-50 persen melakukan pernikahan antar kerabat dengan pasangan hidup berasal dari leluhur yang sama. Benarkah pernikahan sedarah (garis keturunan yang dekat) berisiko mendatangkan keturunan yang cacat?

Pernikahan sedarah yang dimaksud disini adalah antar sepupu, satu marga atau yang garis keluarganya dekat, tapi bukan sedarah kandung atau incest.

Pernikahan sedarah banyak terjadi biasanya si pasangan baru sadar setelah merunut garis keluarganya. Pernikahan sedarah juga terjadi pada Charles Darwin yang menikah dengan sepupu pertamanya Emma.

"Salah satu bahaya yang bisa timbul dari pernikahan sedarah adalah sulit untuk mencegah terjadinya penyakit yang terkait dengan gen buruk orangtua pada anak-anaknya kelak," ujar Debra Lieberman dari University of Hawaii, seperti dikutip dari LiveScience, Senin (31/5/2010).

Lieberman menuturkan pernikahan dengan saudara kandung atau saudara yang sangat dekat bisa meningkatkan secara drastis kemungkinan mendapatkan dua salinan gen yang merugikan, dibandingkan jika menikah dengan orang yang berasal dari luar keluarga.

Hal ini disebabkan masing-masing orang membawa salinan gen yang buruk dan tidak ada gen normal yang dapat menggantikannya, sehingga pasti ada beberapa masalah yang nantinya bisa menyebabkan anak memiliki waktu hidup pendek.

Profesor Alan Bittles, direktur dari pusat genetik manusia di Perth, Australia telah mengumpulkan data mengenai kematian anak yang dilahirkan dari pernikahan antara sepupu dari seluruh dunia.

Diketahui bahwa adanya peningkatan risiko tambahan kematian sekitar 1,2 persen dibandingkan pernikahan bukan saudara dekat. Sementara itu untuk cacat lahir terdapat peningkatan risiko sekitar 2 persen pada populasi umum dan 4 persen pada pernikahan yang orangtuanya memiliki kekerabatan dekat.

Kondisi genetik yang lebih umum terjadi pada pernikahan kerabat adalah gangguan resesif langka yang bisa menyebabkan berbagai macam masalah, seperti kebutaan, ketulian, penyakit kulit dan kondisi neurodegeneratif.

"Hampir semua orang membawa mutasi genetik, tapi ketika suatu populasi memiliki ruang lingkup yang kecil maka mutasi gen akan menjadi lebih sering terjadi," ungkap Prof Bittles, seperti dikutip dari BBC.

Jika dua orang yang membawa gen resesif mereproduksi, maka anak-anaknya memiliki satu dari empat kesempatan untuk memiliki kelainan tersebut dan satu dari dua anak memiliki kesempatan menjadi pembawa sifat (carrier).

Hal inilah yang membahayakan pernikahan sedarah atau memiliki hubungan kekeluargaan yang dekat, karena risiko penyakit atau kondisi genetik tertentu menjadi lebih besar.

Prof Bittles menjelaskan sangat penting bagi orang yang akan menikah untuk melakukan pemeriksaan genetik terlebih dahulu agar bisa mencegah dampak yang mungkin terjadi pada anak-anaknya. Cara ini merupakan penyaringan selektif yang jauh lebih efektif.
»»  Baca Selengkapnya...

Bagaimana bikin listrik di rumah pakai solar panel


Menggunakan listrik dari tenaga surya di rumah? Wah menarik juga, tapi bukankah itu solusi yang mahal? Kan, PLN sudah menyediakan listrik yang lumayan murah. Lalu apa untungnya buat saya kalau menggunakan listrik ‘buatan sendiri'?

Semua tergantung dari kebutuhan yakni digunakan untuk apa PLTS ( pembangkit listrik tenaga surya ) yang kita pasang. Jika untuk mengcover seluruh peralatan rumah tangga pada umumnya saat ini, memang masih dapat dibilang kurang terjangkau dan sesuai.

Saat ini untuk menggunakan PLTS, perlu dibuatkan skala prioritas terlebih dulu. Dan berikut beberapa pertanyaan mendasarnya.

1. Dimanakah saya tinggal ? Jika tidak ada atau akses PLNnya kurang baik (listrik PLN sering mati), PLTS bisa menjadi salah satu solusi sebagai sumber energi.

2. Nah, bagaimana jika akses PLNnya sudah baik? Tentunya, untuk biaya jangka pendek, penggunaan PLN masih lebih murah sehingga jika kalkulasi biaya sebagai tujuan untuk mendapatkan yang lebih "murah", nampaknya PLTS masih belum dapat menjadi solusi karena PLTS masih bersifat investasi dimana membeli listrik beberapa tahun ke depan untuk dikonsumsi saat ini.

Apa keuntungan menggunakan listrik dengan solar panel?

* Mengurangi biaya listrik jangka panjang (inget loh, kita kan pakai listrik seumur hidup!)
* Mengurangi ketergantungan pada listrik dari batubara (horeee...emisi karbon saya turun!)
* Menghindari dampak pemadaman saat harus mengejar deadline, sementara komputer tidak bisa dinyalakan :-)
* Sedikit pamer ke teman-teman kita bahwa kita sudah bergabung dengan komunitas pengguna solar panel sedunia! (huhuuuyy..! Cool)
* Turut mengurangi pemanasan global karena sistem solarpanel menghasilkan energi yang ramah lingkungan yang tidak menyebabkan polusi.

Hmmm... tapi kenapa pakai solar panel sih?

Mayoritas listrik yang digunakan di Indonesia berasal dari pembangkit listrik dengan bahan baku batubara. Masalahnya, dari proses ini dikeluarkan banyak emisi karbon yang merupakan sumber terbesar penyebab terjadinya pemanasan global (global warming).

Sementara, permintaan kita untuk listrik makin hari makin besar. Coba lihat berapa alat di rumah kita yang tidak bisa berjalan tanpa listrik, dari DVD hingga kulkas. Belum lagi penggunaan listrik yang boros. Akibatnya, pembangkit listrik kita tidak mampu lagi untuk memberikan listrik sebesar permintaannya. Makanya pemadaman makin sering terjadi.

Di sisi lain, kita kan tinggal di negara yang kaya akan cahaya matahari yang dibuktikan secara geografis letak Indonesia di Garis Khatulistiwa sekaligus sebagai Negara Tropis. Kenapa gak kita maksimalkan saja penggunaan cahaya matahari yang diberikan gratis oleh Tuhan?

Sistem solar panel

OK, saya berminat dengan solar panel... lalu, bagaimana dengan biaya pemasangannya?
1 Kita mulai dengan perhitungan dulu. Berapakah kebutuhan jumlah total beban di rumah yang akan menggunakan tenaga dari solar panel? Dari tagihan listrik, bisa dilihat tingkat konsumsinya dalam bentuk kWh (kilowatt per jam) setiap bulan misalnya. Nah dari situ kita bisa identifikasikan berapa kWh yang dibutuhkan tiap hari, misalnya 200 watt.

2 Pertanyaan selanjutnya adalah : Berapa lama beban yang totalnya 200 watt ini akan dihidupkan dengan menggunakan sistem solar panel ? Boleh kita ambil misalnya 12 jam. Jika 12 jam, berarti total konsumsi daya beban dalam sehari adalah 12 x 200 kWh = 2.400 watt.

3 Tentunya lebih diuntungkan jika beban yang menggunakan solar panel dinyalakan pada siang hari. Dengan begini, penggunaan baterai relatif tidak berat dan dimungkinkan jumlah baterai dapat pula dikurangi jumlahnya, karena listrik yang disupply tidak hanya oleh baterai tetapi sinar matahari masih turut memberikan supply.

Mari kita ambil contoh penggunaan sistem solar panel adalah pada pukul 18.00 s/d 06.00 (12 jam).

4 Nah, sekarang kita hitung berapa besar dan jumlah baterai yang dibutuhkan untuk mensupply beban sejumlah total 2.400 watt:

Jumlah total 2.400 watt perlu ditambahkan sekitar 20% yang adalah listrik yang digunakan oleh perangkat selain panel surya, yakni inverter sebagai pengubah arus DC (searah) menjadi AC (bolak - balik) (karena pada umumnya peralatan rumah tangga menggunakan arus AC), dan controller (sebagai pengatur arus) yakni menutup arus ke baterai jika tegangan sudah berlebih di baterai dan memberhentikan pengambilan arus dari baterai jika baterai sudah hampir kosong.

Sehingga jika ditambahkan 20%, maka total daya yang dibutuhkan adalah 2.400 x (2.400 x 20%) = 2.880 watt.

5 Dari 2.880 watt tersebut, jika dibagi 12 V ( tegangan umum yang dimiliki baterai) maka kuat arus yang dibutuhkan adalah 240 Ampere. Maka, jika kita menggunakan baterai yang sebesar 65 Ah 12 V, maka kita membutuhkan 4 baterai (65 x 12 x 4 = 3.120 watt).

6 Dengan mendapatkan 3.120 watt ini, kita akan mendapatkan jumlah panel yang kita butuhkan, termasuk besarannya yakni sebagai berikut. Jika menggunakan ukuran panel yang 100 wp (watt peak), maka dalam sehari panel ini kurang lebih menghasilkan supply sebesar 100wp x 5 (jam) = 500 watt.

Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata waktu sinar matahari bersinar di negara tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah menjadi semacam perhitungan rumus baku efektivitas sinar matahari yang diserap oleh panel surya. Maka jika 1 panel yang 100 wp mampu memberikan listrik sejumlah 500 watt, didapatkan total panel yang dibutuhkan adalah sejumlah 3.120 watt / 500 watt = 7 panel (baiknya kita lebihkan).

7 Nah, kita sekarang sudah berhasil mendapatkan kombinasi antara jumlah panel surya dan baterai untuk mensupply listrik sejumlah total 3.120 watt yang dinyalakan selama 12 jam sehari dimana beban yang menggunakannya dinyalakan pada malam hari antara pukul 18.00 s/d 06.00 yakni : 7 PANEL SURYA YANG 100 WP DAN 4 BUAH BATERAI 65Ah 12 V.


Perihal harga, saat ini sistem ini (sudah berikut seluruh perangkatnya) adalah berkisar US$ 9 -10 per wattnya. Jadi jika menggunakan 7 panel yang 100 wp (sehingga totalnya = 7 x 100 wp), maka estimasi biaya kurang lebih 700 watt x US$ 10 = US$ 7,000.

dari berbagai sumber
»»  Baca Selengkapnya...

STUDY PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA ( PLTS) DI BANDA ACEH

A. JUDUL

STUDY PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA ( PLTS) DI BANDA ACEH



B. PENDAHULUAN

Kebutuhan energi dunia akhir-akhir ini sangat meningkat tajam, terutama dengan munculnya negara-negara industri raksasa. Peningkatan ini akan sangat terasa pada dekade-dekade awal abad ke-21. Sebagai contoh, pada tahun 2000 kebutuhan energi listrik dunia mencapai 7~8 trilyun KWH dan pada tahun 2020 akan mencapai 14,5 trilyun KWH (Purwanto, 1996). Pada dekade ini, bahan bakar fossil dan gas bumi sebagai sumber primer hanya akan mampu menyumbang 5 trilyun KWH saja.
Fakta menunjukkan konsumsi energi terus meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Terbatasnya sumber energi fosil menyebabkan perlunya pengembangan energi terbarukan dan konservasi energi yang disebut pengembangan energi hijau.
Yang dimaksud dengan energi terbarukan di sini adalah energi non-fosil yang berasal dari alam dan dapat diperbaharui. Bila dikelola dengan baik, sumber daya itu tidak akan habis.
Di Indonesia pemanfaatan energi terbarukan dapat digolongkan dalam tiga kategori. Yang pertama adalah energi yang sudah dikembangkan secara komersial, seperti biomassa, panas bumi dan tenaga air. Yang kedua adalah energi yang sudah dikembangkan tetapi masih secara terbatas, yaitu energi surya dan energi angin. Dan yang terakhir adalah energi yang sudah dikembangkan, tetapi baru sampai pada tahap penelitian, misalnya energi pasang surut.
Sumber energi surya (matahari) merupakan salah satu potensi terbesar yang ada di bumi guna menggantikan peran bahan bakar minyak di masa mendatang. Untuk memanfaatkan potensi energi surya ada dua macam teknologi yang sudah diterapkan, yaitu energi matahari solar sel dan energi surya termal.
Pada sistem termal, radiasi matahari digunakan untuk memanaskan fluida atau zat tertentu yang selanjutnya fluida atau zat tersebut dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Sedangkan pada sistem solar sel, radiasi matahari yang mengenai permukaan semikonduktor akan menyebabkan loncatan elektron yang selanjutnya menimbulkan arus listrik. Karena tidak memerlukan instalasi yang rumit, sistem solar sel lebih banyak digunakan.

C. RUMUSAN PERMASALAHAN

Pada tugas akhir ini akan di lakukan pembahasan mengenai besarnya daya radiasi yang diterima dipermukaan dan menghitung daya listrik rata-rata yang di keluarkan di daerah yang berpotensi menjadi pembangkit tenaga surya.

D. TINJAUAN PUSTAKA

1. Radiasi Matahari
Matahari merupakan bintang yang jaraknya paling dekat dengan bumi. Matahari merupakan bintang ukuran sedang, dengan ukuran sekitar 110 kali bumi. Matahari terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Berasal dari debu-debu angkasa, yang saling tarik-menarik antar partikelnya hingga membentuk massa yang besar.
Energi matahari berasal dari reaksi fusi nuklir, suatu proses penggabugan
inti atom ringan menjadi inti atom yang lebih berat. Reaksi mengubah massa menjadi energi menurut persamaan Albert Einstein, E=mc2 (energi sama dengan massa kali kecepatan cahaya pangkat dua). Dalam inti Matahari hidrogen berfusi menjadi helium seraya mengubah tiga sampai empat juta ton massa setiap detik menjadi energi.
Cahaya matahari terpancar dengan kecepatan 299.793 kilometer per detik, kira-kira 1,08 milyar kilometer perjam, untuk , menghidupi semua organisme di bumi. Pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi sangat luas. Tiap detik, setiap meter persegi atmosfer luar bumi menerima rata-rata 1.324 watt, cukup untuk menghidupkan 10 bola lampu. Jumlah yang jatuh per detik sama dengan energi hasil pembakaran 6,4 juta ton batu bara per detik. Energinya mentenagai sirkulasi udara, cuaca, dan air, serta segala kehidupan di Bumi.





2. Solar modul

Sel surya atau sel photovoltaic merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi radiasi matahari secara langsung menjadi energi listrik. Pada dasarnya sel tersebut berjenis diode yang tersusun atas P – N junction. Sel surya photovoltaic yang dibuat dari bahan semi konduktor yang diproses sedemikian rupa, yang dapat menghasilkan listrik arus searah (DC). Dalam penggunaannya, sel-sel surya itu dihubungkan satu sama lain, sejajar atau seri, tergantung dari penggunaannya, guna menghasilkan daya dengan kombinasi tegangan dan arus yang dikehendaki.
Cahaya matahari terdiri atas foton atau partikel energi surya, dimana foton inilah yang dikonversi menjadi energi listrik. Foton-foton mengandung energi yang bervariasi menurut panjang gelombangnya. Energi foton yang diserap oleh sel surya diserahkan sebagian atau seluruhnya kepada elektron di dalam sel surya. Dengan adanya energi baru ini maka elektron mampu lepas dari posisi normalnya terhadap atom sehingga menjadi arus dalam suatu sirkuit listrik.









Gambar 1. Proses terjadinya energi listrik dari tenaga surya


Listrik tenaga matahari dibangkitkan oleh komponen yang disebut solar cell yang besarnya sekitar 10 ~ 15 cm persegi. Komponen ini mengkonversikan energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik. Solar cell merupakan komponen vital yang umumnya terbuat dari bahan semikonduktor.
Rata-rata Produk Modul yang dipasarkan menghasilkan 12 sampai 18 VDC dan 0,5 sampai 7 Ampere. Modul memiliki kapasitas beraneka ragam, mulai dari 10 watt peak sampai 200 watt














Gambar 2. solar cell yang dipakai pada PLTS


Keuntungan dari pembangkit listrik tenaga matahri :

1. Sumber energi yang dipakai tidak pernah habis dan sangat ramah lingkungan
2. Tidak memerlukan perawatan kusus sehingga bebas dari segala biaya perawatan.
3. Hemat karena tidak memerlukan bahan bakar.
4. Bersifat moduler artinya kapasitas listrik yang dihasilkan dapat sesuai dengan kebutuhan
5. Tanpa suara sehingga tidak mengganggu ketertiban umum.
6. Ramah lingkungan



E. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui komponen-komponen pembangkit tenaga surya
2. Untuk mengetahui besarnya radiasi matahari yang diterima dipermukaan bumi
3. Untuk menghitung daya listrik rata-rata yang dikeluarkan di daerah yang berpotensi menjadi pembangkit listrik tenaga surya.



F. KONTRIBUSI
Dengan penulisan tugas akhir ini PLTS bisa dijadikan satu arternatif pembangkit yang ramah lingkungan dengan memamfaatkan energi matahari yang ada, di karenakan Indonesia mempunyai potensi panas matahari yang bisa di jadikan untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

G. METODE PENELITIAN
Dalam penulisan tugas akhir ini dilakukan dengan beberapa tahap kegiatan antara lain :
a. Mempelajari Literature-literature yang berkaitan dengan energi matahari yang di pancarkan ke bumi
b. Mempelajari literature-literature tentang modul solar cell dan komponen-komponennya.
c. Pengumpulan data dan menganalisa energi matahari berdasarkan data yang di dapat dari BMG.


H. JADWAL PELAKSAAN
No
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6
1 Persiapan Penelitian
2 Literatur
3 Penelitian
4 Analisa Data
5 Pembuatan Laporan






I. DAFTAR PUSTAKA


1. http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim- global/EnergiBersih/Energi_matahari

2. http://www.gerbangmultindo.co.id/content/view/28/2/

3. http://www.indosunergy.com/?menu=news&news=detail&id=16

4. http://adesalbg.wordpress.com/2008/07/02/sharp-bangun-plts-terbesar-28-mw/

by jumadi
»»  Baca Selengkapnya...

Selasa, 22 Juni 2010

Kamis, 17 Juni 2010

Hiduplah seperti lebah


"kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.(QS AN NAHL 69)"



Ada beberapa poin yang cukup menarik pada tausyiah hari jumat itu ketika Kyai mencontohkan lebah sebagai perumpamaan umat Islam yang baik, lebah memiliki 4 sifat dasar yang patut kita tiru sebagai seorang muslim.

1. Lebah selalu mengumpulkan makanan saripati bunga, ini perumpamaan bahwa lebah selalu mencari rizkinya di tempat2 yang baik, dan tidak pernah menyalahi aturan Allah dengan mencari makan di comberan. Umat Muslim yang baik harus mencari rizki yang halal, lurus dan tidak mencari rizki ditempat2 maksiat

2. Lebah tidak pernah mematahkan/merusak bunga yang dihinggapinya. Dimanapun umat muslim tinggal, pantang baginya berbuat keonaran dan menimbulkan kerusakan di masyarakat

3. Yang keluar dari lebah adalah madu yang nikmat dan menyehatkan. Apa2 yang dihasilkan umat muslim haruslah memiliki manfaat terhadap sesamanya, tidak digunakan untuk meracuni orang lain.

4. Jika diganggu lebah akan menyerang pengganggunya. Umat muslim meskipun selalu baik, pantang merendahkan harga dirinya, begitu Iman dan Harga dirinya diusik pantang menyerah pada keadaan.

Meskipun demikian sesungguhnya masih ada poin keunggulan lebah yang patut kita simak sekali lagi.

5. Lebah tidak pernah mengambil keuntungan pribadi dari pekerjaannya. Tidak ada lebah yang menimbun hasil pekerjaannya untuk dirinya sendiri, melainkan selalu digunakan untuk kepentingan bersama. Umat Islam yang baik tentu bukanlah umat Islam yang menggunakan jabatan/pekerjaannya untuk kepentingan dirinya sendiri melainkan untuk memberi manfaat pada kepentingan yang lebih besar

6. Lebah memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan dan kelangsungan hidup koloninya. Seekor lebah tidak pernah melakukan mogok kerja atau merasa dengki terhadap pembagian tugas dalam koloninya, sejak dia lahir sampai mati. Muslim pun tidak perlu merasa dengki terhadap apa2 yang tidak dimilikinya di dunia ini.
»»  Baca Selengkapnya...

Selasa, 15 Juni 2010

Menjinakkan Kesombongan Diri

Allah swt, telah menciptakan segala hal di dunia ini berpasang-pasangan. Panjang-pendek, gemuk-kurus, gembrot-lansing, jauh-dekat, besar-kecil, tingi-rendah. Begitu pula kaya-miskin, pintar-bodoh, banyak ilmu-miskin ilmu, pejabat teras-rakyat biasa. Semuanya serba berpasangan. Sejak awal Allah Maha Gagah menegaskan bahwa perbedaan itu bukan merupakan ‘kelebihan sejati seseorang atas orang lain. Sebab, sesunguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling taqwa: taat kepada aturan-Nya baik perintah maupun larangannya. Allah berfirman yang artinya:
“Hai manusia, sesuangguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (Q.S al-Hujurat:13)
Dan karena itu pula, perbedaan tadi bukanlah bibit untuk melahirkan kesembongan manusia, melainkan merupakan sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah Rabbul ‘alamin.

Sombong: Bertentangan Dengan Realitas
Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah saw, bersabda:”Tidak akan masuk sorga orang yang didalam hatinya ada sifat sombong walaupun hanya sebesar dzaroh (atom)”
Lantas ada seseorang yang berkomentar: “Sesungguhnya seseorang itu suka memakai pakaian yang bagus dan sepatu bagus”
Menanggapi hal ini Rasulullah saw, menyatakan:
“Sesungguhnya Allah itu indah, suka pada keindahan. Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia” [HR. Imam Muslim]
Hadits ini menjelaskan ada dua unsur yang terkandung dalam sebuah kesombongan: menolak kebenaran dan merasa diri lebih tinggi dengan merendahkan orang lain. Sebagai renungan, pernah seseorang yang cukup senior berdiskusi dengan seorang remaja berusia 21 tahun tentang wajibnya penerapan hukum-hukum islam. Setelah diskusi berlansung 1 jam 45 menit, kata akhir pun tidak dicapai. Remaja tadi tetap pada pendiriannya bahwa hukum Islam wajib diterapkan berdasarkan argumentasi, sedangkan sang senior menolaknya. Bahkan dengan ketus berujar: “kamu ini anak bau kencur! Sudah berani-beraninya menentang orang tua. Saya sadah kenyang dengan perjuangan. Penerapan Islam mah hanya merupakan ilusi”. Sikap demikian menunjukkan suatu sikap sombong. Bentuknya, menolak kebenaran yang nampak jelas didepannya.
Allahu Akbar. Hanya Allah sajalah Dzat Maha Agung lagi Maha Besar. Manusia –bukan hanya satu atau dua orang tapi setiap orang- serba kurang dan lemah. Siapapun orangnya, baik anda maupun orang lain, bila merenungi realitas manusia ini akan menyimpulkan bahwa tidak layak berlaku sombong.
Sebagai misal, tanyalah pada diri kita masing-masing, apakah kita yang membuat diri kita sendiri? Jawabannya pasti Tidak! Anda, sama dengan saya. Bukan saya yang membuat diri saya,dan diri anda bukan Anda yang membuatnya. Kita tidak punya kemampuan sedikitpun untuk menciptakan diri kita sendiri, apalagi menciptakan orang lain. Kita tidak memiliki kuasa untuk mengadakan diri kita. Anda, saya dan kita diciptakan oleh Allah swt. Bukan sekedar itu, kita juga tidak akan pernah mampu menghindar dari kematian. Bila ajal sudah tiba, tidak akan ada satu makhluk pun yang dapat mencegah apalagi terhindar darinya. Coba sebutkan, satu saja, orang yang dapat menghindar dari datangnya ajal! Tidak ada !!! Bila untuk sekedar mempertahankan keberadaan saja tidak mampu, apa yang menjadi alasan bagi kita untuk sikap sombong?
Realitas-realitas sederhanapun menjelaskan ketidaklayakan seseorang bersikap sombong. Coba kita tanyakan secara jujur dan sengaja pada diri kita, darimana dan siapa yang membuat baju, celana, sepatu, kancing, sletting, tas, potlot, pulpen, buku, peci, kerudung, mukena, kacamata minus, jam tangan, dan hand phone yang kita pakai ? Apakah semua itu kita membuat dengan tangan kita sendiri? Dan apakah kita mampu menyediakan dan memproduksi sendiri semua kebutuhan tadi? Ataukah sekedar membuat kancing pun kita tidak bisa? Bila demikian, apa layak kita memelihara rasa sombong dan ujub (angkuh) itu?
Ketika kita sedang makan, pernahkah menghayati siapa yang menanam padi, siapa yang menggilingnya, siapa yang membelinya dari pasar, siapa yang membuat magic jar untuk menghangatkan nasinya, siapa yang menambang minyak tanah atau gas untuk kompor, siapa yang menanam sayur yang kita santap, siapa yang memasaknya, siapa yang menanam kedelai bahan tempe yang kita santap, siapa yang mendatangkan tahu dari sumedang ke rumah kita, siapa yang menyediakan air bersih bagi kita? Apakah kita yang melakukannya? Siapa yang memeras susu murni yang kita minum? Siapa yang menanam pisang, apel, atau buah-buahan yang lainnya yang kita nikmati? Apakah kita yang melakukan semua itu? Dan apakah kita memiliki kemampuan untuk melakukan sendiri hal-hal tersebut?
Berikutnya, apakah gayung di kamar mandi, kita sendiri yang membuatnya? Sabun mandi dan sampo kita sendiri yang meraciknya? Belum lagi sisir dan cermin yang ada dirumah kita, kitakah yang membuatnya? Apakah kita mempunyai semua keahlian tersebut? Bila tidak, orang yang membusungkan dada sebenarnya hanya menunjukkan kenyataan bahwa ia tida mengetahui dirinya sendiri (baca: ‘tidak tahu diri’)
Boleh jadi seseorang merasa dirinya lebih tahu dibandingkan dengan orang lain. Dari satu sisi tidak menutup kemungkinan benar, ia lebih tahu dari orang lain. Namun, sekalipun demikian, berlagak sok paling tahu hanyalah cerminan dari sejenis ketidak-ikhlasan Tidak tunduk kita –sewaku tersamar atau terang-terangan—merasa lebih dari orang lain merupakan awal kesombongan. Realitasnya, benerkah kita yang paling tau atau serba tahu? Marilah kita lihat, sekedar contoh saja, seseorang yang sangat athu tentang statistika belum tentu paham kedokteran. Ada juga seorang temen yang sangat mahir dalam bidang ekonomi, namun saat menerjemahkan buku berbahasa Arab kualitasnya terjemahannya jauh dibawah orang lain. Contoh lain,s eorang kyai di daerah Garut memiliki keahlian luar biasa dalam masalah fikih, namun beliau mangaku awam dalam masalah politik Islam. Demikianlah keadaan manusia. Boleh jadi ia memiliki kelebihan dalam sesuatu tetapi justru lemah dalam banyak perkara lainnya. Bila orang yang merasa dirinya lebih dalam suatu hal bertindak sombong, dapat dipastikan dunia ini penuh dengan manusia-manusia angkuh. Tentu saja, hal ini bertentangan dengan karakter dasar manusia sesuai fitroh.
Atau barangkali kiat merasa memiliki kekuatan melebihi orang lain. Bibit keangkuhan pun mulai tumbuh. Ketika hal ini terjadi, bersegeralah meminta ampun. Sebab, merasa lebih atau paling kuat hanyalah sebuah bentuk kesombongan. Cobalah Anda jalan-jalan ke depan rumah ataupun kalau hendak pergi kepasar. Disana banyak ditemui mamang tukang jual gorengan yang dipikul. Sebelum tukang gorengan itu menggoreng tahu, karoket, combro, bala-bala, pisang atau tempe umumnya minyak –yang sudah menghitam—itu mendidih. Sangupkah anda meminta sesendok makan minyak mendidih itu, lalu diminum saat itu juga? Bila sanggup, apa yang terjadi? Lidah Anda pasti melepuh! Gigi pun bisa rontok. Mengapa? Kekuatan seseorang sangatlah terbatas. Seseorang mungkin saja tidak hari tiga malam tidak tidur karena kesana kemari menyebarkan Dakwah. Namun, tetap saja, ia perlu istirahat. Inilah Sunnatullah. Sebagai catatan ringan, manusia mampu bertahan tidak makan hanya 3 atau 4 bulan, dapat bertahan tidak minum maksimal 4 hari, dan kekuatan menahan nafas hanyalah 3,8 menit. Bila demikian, dimamakah letak kekuatan yang dibanggakan itu?
Seseorang boleh jadi merasa sombong akibat kecantikan atau ketampanan dirinya. Atau barangkali merasa sombong karen amerasa paling jelek rupa. Bila Anda termasuk orang seperti tadi, sudah saatnya Anda menengok realitas sebenarnya. Apakah kecantikan dan kegantangan atau kejelekan itu hadil buatan Anda sendiri? Hidung mancung, mata melankolis, bibir sensual, pipi merah muda alami alias si humairah tea, alis mata laksana emut hitam berbaris, dagu ibarat telur asin sepotong, atau barangkali janggut tebal hiasan, apakah anda yang menjadikan itu semua? Bukan! Sekali lagi bukan! Bila begitu, rupa mana yang layak untuk disombongkan?
Belum lagi bila dibandingkan dengan kekuasaan Allah swt. Manusia itu maha tidak tahu. Manusia, siapapun dia, tidak dapat membuat walaupun hanya seekor semut tanpa menggunakan bahan apapun. Cobalah merem allu bilang aba kadabra, akan muncullah semuat spesies terbaru? Pasti, tidak. Atau, saat Anda tenagh mengetik dihadapan komputer pukul 14:17 (tentu saja siang) WIB, pusatkan kosentrasi Anda, lalu rubahlah agar saat itu juga berubah menjadi pukul 02:17 malam WIB, bisakah? Lagi-lagi, tidak! Karenanya, realitas menunjukkan bahwa manusia tidak memiliki sesuatu yang dapat disombongkan. Bila demikian, siapapun orangnya yang memandang diri dia mempunyai kelebihan atas orang lain tidak layak bersipak sombong. Sebab, kesombongan bertentangan dengan realitas. Tidak ada alasan apapun bagi manusia –siapapun ia, bagaimanapun kemampuan dia—untuk berperangai sombong.

Sombong: Bertentangan Dengan Hukum Allah SWT
Abu hurairah ra, menyatakan bahwa Rasulullah swa, bersabda, Allah Yang Maha Mulia Lagi Maha Agung Berfirman:
“Kemuliaan adalah pakaian-Ku dan kebesaran adalah seledang-Ku, maka barangsiapa yang menyaingi Aku dalam salah satunya maka Aku pasti akan menyiksanya.” [HR. Muslim]
Begit pula, sabda Nabi saw:
“ Suatu ketika ada seorang laki-laki berjalan dengan memakai perhiasan dan bersisir rambutnya, ia mengherani (ta’jub) dirinya sendir dengan penuh kesombongan didalam perjalannya itu, Kemudian, tiba-tiba Allah swt. Menyiksanya: ia selalu timbul tenggelam di permukaan bumi sampai hari kiamat.” [HR. Bukhori dan Imam Muslim]
Dalam kedua hadits ini tegas sekali Allah swt, akan menyiksa siapa saja orang sombong. Artinya, Allah swt. Mengharamkan sikap sombong (merasa diri lebih dari orang lain, menganggap yang lain lebih rendah, dan menampakkannya), ataupun ujub/angkuh (bangga terhadap diri sendiri tanpa memperlihatkannya). Kesombongan hanyalah Milik-Nya. Hanya Dia yang berhak untuk ‘sombong’. Tidak layak siapapun angkuh dan sombong, sebab memang tidak ada yang dapat disombongkan.
Bahkan Nabi saw, senagja menekankan persoalan ini dengan bertanya kepada para sahabat:
“maukah kalian aku beri tahu ahli neraka?” Baliau pun menjelaskan “Yaitu, setiap orang yang kejam, rakus dan sombong” [HR. Bukhori dan Muslim]
Jelas bahwa balasan mereka yang sombong adalah neraka.
“tidak akan masuk surga orang yang didalamnya ada sifat sombong walaupun sebesar atom”
Satu hal yang penting dicamkan bahwa menghindari kesombongan bukan berarti menghindari punya kelebihan, melainkan menghindari adanya perasaan ataupun ungkapan mengagung-agungkan diri sendiri serta mengangap orang lain lebih rendah darinya. Orang mengenakan pakaian bagus, bukan berarti sombong ata angkuh. Orang berpegang teguh kepada kebenaran Islam dan menentang mentah-mentah pemikiran dan idiologi kufur, tidak mengindikasikan adanya kesombongan. Sebaliknya, saat seseorang mengenakan pakaian bagus, misalnya, disertai dengan sikap merasa bahwa dia libih tinggi dan orang lain dibawah dia, saat itulah kesombongan muncul.
Begitu juga, orang yang berpakaian serba jelek bila hati yang tertanam rasa bahwa ia lebih zuhud daripada orang lain, ketika itu kesombongan nampak. Sama dengan itu, seseorang yang menyampaikan Islam dengan progresif, semangat yang berkobar serta menentang keras kebatilan disertai dengan argumentasi mematikan, sementara dihatinya tida terbetik sedikitpun rasa bangga akan diri sendiri atau sikap memandang rendah oranglain, maka kesombongan tidak melekat dalam dirinya. Jadi persoalannya terletak dalam sikap memandang rendah orang lain, pada saat ia memangdang tinggi diri sendiri.
Selain itu, orang seperti –orang yang sombong—ini akan sulit menerima kebenaran yang disampaikan oleh orang lain. Mengapa? Sebab, sudah merasa dirinya lebih dan orang lain serba rendah sehingga –dalam pandanganya—mana mungkin orang ‘tinggi’ menerima sesuatu dari orang ‘rendah’. Berkaitan dengan persoalan ini, dulu seorang sahabat mengungkapkan pandangan di depan Rasulullah saw:
“Sesungguhnya seseorang itu suka memakai pakaian yang bagus dan sepatu bagus”
Menanggapi hal ini Rasulullah saw, menyatakan:
“Sesungguhnya Allah itu indah, suka pada keindahan. Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia” [HR. Imam Muslim]

Menghidari Sikap Angkuh Dan Sombong
Sikap angkuh dan sombong dapat menimpa siapa saja: saya, anda, kita, dia dan mereka. Sekali lagi, dapat menimpa siapa saja. Ungkapan seperti ‘kalau bukan saya, mana mungkin bisa!’, ‘Untung saja ada saya kalau tidak wah bahaya..’, ‘saya ini orang terkenal lho!’ dan ‘ah, dia kan ngajinya juga baru kemaren sore, sedangkan saya lulusan perguruan tinggi agama’ dan sejumlah uangkapan yang lain, merupakan indikasi sikap kesombongan. Untuk menjinakkannya, perlu menempuh beberapa hal. Antara lain sebagai berikut:
1. Senantiasa mengingat dan menanamkan keyakinan bahwa sombong dan ujub itu dosa. Bukan orang lain yang akan merasakan balasan buruknya dari Allah melainkan diri sendiri
2. Yakinlah, kesombongan tidak akan menambah apapun selain kerugian. Tidak ada orang yang suka siapapun yang angkuh dan sombong. Sama seperti anda dan saya. Sebenarnya, seseorang yang sombong juga tidak suka bila ada orang lain berlaku sombong didepannya. Dia pun akan mengatakan “sombong amat” padahal, apda saat yang sama ia tidak sabar aklau dirinya juga menunjukkan sikap sombong, mengapa ia tidak katakan pada dirinya sendiri ‘Sombong amat kau!”
3. Sering-seringlah mengingat kelemahan diri sendiri. Pada berbagai kesempatan –santai, saat istirahat, ebngong di kendaraan, sejenak menjelang tidur, atau kapan saja—cobalah memikirkan kelemahan kita dibandingkan dengan orang lain. Dengan mengetahui kelemahan, insyaAllah akan muncul sikap rendah hati (tawadlu’). Sebaliknya, tanpa mengetahui kelemahan, seseorang akan merasa dirinyalah yang paling segala-galanya. Orang sunda menyebutnya ‘asa aing pangdadalina!’ (merasa dirinya paling gagah laksana burung garuda). Hal ini tida berarti jangan mengetahui kelebihan diri sendiri. Tidak seperti itu ! memahami potensi dan keunggulan diri sendiri amatlah penting. Namun mangetahui keunggulan diri sendiri tersebut jangan sampai melahirkan sikap menganggap rendah orang lain. Sebab, setiap kelebihan yang Anda miliki hanyalah sebuah kemahalemahan manusia bila dibandingkan dengan kesegalamahaan Allah Dzat maha Kuasa. Dan setiap Anda memiliki kelebihan dalam perkara yang merupakan kelemahan Anda.
4. Seperti telah disebutkan, memelihara sifat sombong berarti membangun benteng penghalang datangnya kebenaran. Dengan adanya sombong, seseorang cenderung menolak kebenaran sekalipun telah jelas didepan mata. Padahal, menolak kebenaran berarti mengunci gerbang perubahan kearah kebaikan yang bermuara kepada kebahagiaan. Konsekwensinya, kebahagiaan dunia dan akhirat, bila demikian, hanyalah sebuah angan-angan hampa.
5. Bila Anda sering melayat orang yang emninggal dunia, jangan hentikan kebiasaan itu! Selain sebagai pemenuhan atas perintah Allah swt, melayat itu juga dapat Anda gunakan sebagai perenungan. Saat melayat, cobalah sekali-kali singkap kain penutup wajahnya. Nampaklah wajah pucat pasi dengan mata terpejam, bibir rapat tertutup. Badan terkujur membeku, tangan terlipat kaku. Tidak dapat berbuat apa-apa. Padahal, teman atau tetangga Anda itu mungkin saja seorang jutawan, atau barangkali wartawan senior, boleh ajdi dia itu orang yang popularitasnya luar biasa, mantan penguasa. Namun, kelebihan apapun tidak berati apa-apa saat itu. Smeuanya serba kecil dihadapan Allah Rabbul ‘alamin. Bila seperti ini realitasnya, apa lagi alasan untuk bersombong diri?!
6. Setiap kali muncul keinginan untuk sombong atau membanggakan diri, segeralah mohon ampunan kepada Allah Dzat Pemutar balik Hati. Berlindunglah dari kesombongan, dan berdo’alah kepada Allah! Mudah-mudahan Allah swt mengabulkan.

Akhirnya, mulai detik ini benih-benih kesombongan tidak boleh ada dalam diri kita, apalagi sebagai pengembandakwah. Kesombongan dan keangkuhan merupakan indikasi kelemahan diri sendiri. Kesombongan dan keangkuhan merupakan perbuatan yang jauh dari simpatik. Akibatnya, orang yang didakwahi justru menyingkir dari kita. Ini kalau bangga terhadap diri sendiri berkenaan dengan perkara-perkara yang boleh jadi memang benar-benar ada dalam diri kita. Tetapi, bila memuji diri sendiri, merasa lebih tinggi, dan merendahkan orang lain itu menyangkut perkara yang tidak ada pada diri kita maka, sesungguhnya hal ini merupakan indikasi kemunafikan. Tidak mau menerima diri sendiri sebagaimana apa adanya. Bahkan merupakan keengganan menghadapi dan menerima kebenaran. Dahulu, iblis enggan tunduk kepada Allah swt karena kesombonganya. Jadi sombong atau ujub? No way!
»»  Baca Selengkapnya...

Diam itu Emas


Saat anda tak memiliki kata-kata yang perlu dibicarakan, diamlah. Cukup mudah untuk mengetahui kapan waktunya berbicara. Namun, mengetahui kapan anda harus diam adalah hal yang jauh berbeda. Salah satu fungsi bibir adalah untuk dikatupkan. Bagaimana anda bisa memperhatikan dan mendengarkan dengan lidah yang berkata-kata. Diamlah demi kejernihan pandangan anda.

Orang yang mampu diam di tengah keinginan untuk berbicara mampu menemukan kesadaran dirinya. Sekali anda membuka mulut, anda akan temui betapa banyak kalimat-kalimat meluncur tanpa disadari. Mungkin sebagian kecil kata-kata itu tidak anda kehendaki. Seringkali orang tergelincir oleh kerikil kecil, bukan batu besar. Butiran mutiara indah hanya bisa tercipta bila kerang mutiara mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sekali ia membuka lebar-lebar cangkangnya, maka pasir dan kotoran laut akan segera memenuhi mulutnya.

Inilah ibarat, kekuatan anda untuk diam. Kebijakan seringkali tersimpan rapat dalam diam para bijak. Untuk itu anda perlu berusaha membukanya sekuat tenaga. Bukankah pepatah mengatakan, “diam adalah emas”
»»  Baca Selengkapnya...

Senin, 14 Juni 2010

Apa Yang Membuat Pria Meneteskan Air Mata ??


Sosok pria sebagai seorang ayah, ia akan menangis, berduka, terluka, sedih, atau kecewa jika :

* Ada pria lain, selain dirinya, di hati istri yang amat dicintainya.
* Ia ditinggalkan sendirian oleh anak dan istrinya.
* Ia tidak pernah dianggap ada oleh keluarganya.
* Kedatangannya disambut dengan omelan, berbagai macam pertanyaan penuh kecurigaan, atau muka masam dari istri dan/atau anak-anaknya. Sepantasnya seorang istri menyambut suami dengan sapaan nan lembut, senyuman yang mesra, dengan pakaian yang memesona.
* Istrinya diketahui selingkuh atau “ada main” dengan pria lain.
* Ia tidak mampu memberikan uang jajan untuk putra/i yang dicintainya.
* Ia tidak mampu memberikan atau membelikan yang terbaik untuk istri dan anak-anaknya.
* Ia masih tergantung dengan orang tuanya, terutama dalam segi materi.
* Ia teringat dengan masa lalunya yang begitu menyenangkan, dan sekarang ia merasa begitu menderita.
* Jika masa lalunya begitu kelabu, ia akan menyesalinya mengapa ia seperti itu, sehingga… kini ia berjanji untuk bertaubat agar lembaran kehidupan menjadi putih berseri.
* Ia dimasukkan oleh anak-anaknya ke panti jompo setelah ia tidak lagi mampu berbuat apa-apa.
* Ia dibantah anak-anaknya dengan cara yang begitu kasar.
* Anak-anaknya yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang membencinya ketika mereka (beranjak) dewasa.
* Anak-anaknya menjadi pembangkang, nakal, bandel, sulit diatur. Intinya adalah anak-anaknya menjadi orang yang kurang/tidak cerdas baik dari segi IQ (intelektual), EQ (emosional), SQ (spiritual), maupun AQ (adversity quotient).
* Anak-anaknya hanya mau hartanya saat ia ada, bahkan sampai berebut warisannya setelah ia tiada.

Sosok pria sebagai seorang anak, balita, anak kecil, atau remaja ia akan menangis, bersedih, terluka, berduka, atau kecewa jika:

* Kehadirannya di dunia ini ternyata tidak dikehendaki oleh orang tuanya.
* Ia dikatakan sebagai anak haram, anak durhaka, anak yang tak tahu balas budi, anak kurang ajar, anak yang tak tahu berterimakasih, dan sebutan lainnya yang tak pantas.
* Ia tidak dibelikan mainan atau sesuatu yang diinginkannya.
* Ia merasa haus.
* Ia merasa lapar.
* Ia merasa atau melihat orang tuanya tidak harmonis, sering cekcok, sering bertengkar.
* Ia dijauhkan dari sesuatu (baik barang, benda, mainan, maupun eseorang) yang disukai atau dicintainya.
* Ia merasa kemauan/keinginannya tidak dipenuhi oleh orang tuanya.
* Ia dimarahi, terutama hanya gara-gara masalah kecil/sepele.
* Ia dibentak-bentak.
* Ia terlalu dibatasi dan dikekang.
* Ia dilarang bergaul dengan lawan jenis, hanya karena alasan takut dengan pergaulan bebas. Solusinya: orang tua memberitahu cara-cara bergaul yang agamis dan dinamis.
* Ia dilarang melakukan sesuatu dengan alasan kasihan atau sayang. Sering kita mendengar orang tua berkata, “Melarang itu berarti tanda sayang.” Tidak dalam semua hal ungkapan ini benar.
* Ia tahu orang tuanya terlilit hutang, atau ada masalah yang tak mudah untuk dipecahkan.
* Ia tahu orang tuanya terlibat dalam masalah kriminal.
* Ia dipaksa menikah, atau dijodohkan orang tuanya dengan seorang gadis yang tidak dicintainya, atau dijodohkan dengan seorang wanita demi memenuhi ambisi, keinginan, kemauan orang tuanya, misalnya: mempertahankan kerajaan bisnis keluarga, demi reputasi-popularitas, demi kekayaan dan kejayaan, dsb.

Sosok pria sebagai seorang kekasih, ia akan menangis, atau setidaknya terluka, kecewa, bersedih hati, jika:

* Ia tidak bisa membahagiakan wanita yang dikasihinya.
* Kehadirannya sama seperti ketiadaannya.
* Ia tidak bisa membuat wanita yang disayanginya tersenyum bahagia dan wajahnya berbinar ceria.
* Wanita yang dicintainya (ternyata) tidak mencintainya dengan sepenuh hati, atau hanya mencintainya dengan separuh hati.
* Kekasihnya berpaling ke lain hati, mencari kehangatan lelaki lain, mencari pelukan lelaki lain.
* Wanita yang dipujanya (diam-diam) mengagumi, memuji-muji, memuja kelebihan cowok lain, terlebih di depan matanya sendiri, lalu memandang rendah dirinya.
* Wanita idaman hatinya hanya mencintai hanya saat memerlukannya, jika tidak sedang butuh… wanita itu berpaling ke pria lain.
* Ia melihat wanita yang dikasihinya sedang bermesraan, bergandengan tangan, berciuman, dan/atau berselingkuh dengan pria lain.
* Ia dibanding-bandingkan dengan pria lain, terutama dalam masalah status, pekerjaan, dan… uang (harta).
* Ia merasa dikhianati oleh wanita yang begitu dikaguminya dikasihinya, disayanginya, dan dicintainya.
* Ia ditinggalkan, dicampakkan, ditelantarkan, atau ditinggal pergi begitu saja, diputuskan secara sepihak oleh wanita yang amat dicintainya.
* Ia (merasa) dicintai oleh wanita yang salah, pada saat yang salah (di waktu yang tidak tepat), dan di tempat yang salah.
* Ia setia, namun kekasihnya tak setia.
* Cinta wanita kepadanya dihiasi dengan kepalsuan. Maksudnya, wanita itu mencintainya karena ia memiliki harta, kedudukan, popularitas. Singkatnya, wanita itu mau dan mencintai karena sang Pria “memiliki dunia”. Setelah semuanya tiada, pria itu ditinggalkan begitu saja.
* Cinta wanita kepadanya dibingkai dengan kehampaan. Maksudnya, wanita itu hanya berpura-pura saja mencintainya, atau menjadikan dirinya semata hanya sebagai pelampiasan, pelarian, pelabuhan sementara. Ungkapan “Dalam dunia percintaan, kepura-puraan adalah hal yang amat menyakitkan!” terasa kebenarannya.
* Ia terlalu dikekang atau diatur oleh kekasihnya.
* Ia harus selalu menuruti atau membenarkan semua kemauan, keinginan, saran, nasihat, pendapat dari wanita yang amat dicintainya.
* Wanita yang disayanginya berubah menjadi baik hanya jika “ada maunya”.
* Ia melihat wanita yang amat dicintainya sedang menangis atau bersedih hati.
* Ia tidak bisa membantu wanita yang dikasihinya saat wanita tersebut benar-benar memerlukan pertolongannya.

Sosok pria sebagai seorang pengajar, guru, dosen, atau tutor, ia akan menangis atau bersedih hati jika:

* Ia tidak bisa membuat muridnya memahami atau mengerti apa yang diajarkannya.
* Ia menyaksikan muridnya gagal dalam ujian, tidak lulus dalam mata pelajaran/kuliah yang diberikannya. Kesedihan ini akan terasa begitu mendalam jika murid-muridnya gagal di dalam menghadapi “ujian Kehidupan”.
* Ia melihat muridnya gagal dalam hidup dan kehidupannya.
* Ia tidak bisa membuat muridnya lebih baik dari dirinya.
* Ia tidak bisa membuat muridnya lebih pandai dari dirinya.
* Ia tidak bisa membuat muridnya lemah lembut dalam bertutur kata, dewasa dalam bersikap, arif dalam memilih, dan bijaksana dalam memutuskan.
* Ia melihat atau mendengar muridnya terlibat di dalam dunia hitam, seperti: kasus asusila, narkoba, kriminal, dsb.
* Ia melihat muridnya menjadi sosok yang dijauhi masyarakat, seperti: koruptor (berdasi), pengusaha yang curang, buronan, pelacur, dsb.
* Apa yang diajarkannya hanya dihafalkan sebatas teori dan tidak diaplikasikan di dalam kehidupan nyata.
* Apa yang diajarkannya disalahgunakan, atau dengan kata lain, ilmu yang diajarkannya digunakan untuk kejahatan.

Sosok pria sebagai seorang pelajar/mahasiswa ia akan menangis, kecewa, dan/atau bersedih hati jika:

* Ia dipaksa masuk ke jurusan yang sebenarnya kurang/tidak disukainya. Contoh kasus: orang tuanya ingin agar ia jadi dokter, sehingga ia dimasukkan ke fakultas kedokteran. Padahal sebenarnya ia ingin menjadi pebisnis yang hebat.
* Ia tidak lulus ujian.
* Ia gagal diterima di sekolah pilihannya.
* Ia dikatakan atau dianggap bodoh oleh guru/dosen atau teman-temannya.
* Ia tidak diterima di dalam pergaulan dengan teman sebayanya.
* Ia dilarang tahu banyak hal oleh guru/dosennya, atau dikatakan belum saatnya kamu tahu tentang hal ini, padahal sebenarnya ia ingin menjadi ahli dalam hal itu.
* Ia seorang pelajar/mahasiswa yang berprestasi dan berbakat, namun kurang/tidak didukung oleh sarana-prasarana dan fasilitas yang memadai.
* Pemikiran atau pendapatnya (yang telah sesuai dengan berbagai literatur terbaru dan terpercaya) disalahkan, tidak diterima, diacuhkan begitu saja hanya gara-gara ia belum senior, masih belum bergelar, dsb.
* Karya tulisnya diplagiat (dijiplak, ditiru seluruhnya, di-copy paste) oleh orang lain.
* Ia dianggap orang yang aneh dan unik hanya gara-gara perilakunya, perkataanya, pemikirannya, pendapatnya aneh dan unik juga.

Sosok pria sebagai seorang peneliti, ilmuwan, cendekiawan, ia akan menangis, bersedih hati, terluka, atau kecewa jika:

[left] * Hasil penelitiannya tidak dapat bermanfaat bagi umat manusia.
* Ia dipersulit atau tidak diberi fasilitas, dana, bantuan untuk melakukan risetnya.
* Perhatian serta apresiasi masyarakat dan pemerintah amat kurang di bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Padahal majunya suatu negara salah satunya adalah karena pengembangan riset dan teknologi.
* Kesejahteraan dirinya sendiri dan keluarganya kurang/tidak diperhatikan, diabaikan begitu saja oleh negara/pemerintah, sementara pikiran, waktu, dan tenaganya “diperas” untuk terus meneliti dan berkarya.[left]

sumber kaskus.us
»»  Baca Selengkapnya...

Masalah itu Tantangan tuk Maju


Tetaplah bergerak maju, sekalipun lambat. Karena dalam, keadaan tetap bergerak, anda menciptakan kemajuan. Adalah jauh lebih baik bergerak maju, sekalipun pelan, daripada tidak bergerak sama sekali.

MASALAH adalah TANTANGAN tuk Maju

Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah dalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan dibalik setiap masalah.

Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.

Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! Sesaat kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati.

Mutiara Kata :

Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi.

Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan yang dan kesulitan. Jangan hanya berhenti pada langkah pertama!

Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan anda dengan keberhasilan adalah msalah yang menantang. Disitulah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.

Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjauangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila anda terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, anda bisa lupa dari keharusan untuk berupaya. Namun bila anda terkagum pada ketegaran seseoarang dalam berusaha, anda akan menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan. Ada harga yang harus dibayar untuk meraih keberhasilan itu. Berusahalah terus!

Mulailah dengan hal kecil, dan jangan berhenti. Bertumbuhlah, belajarlah, dan kembangkan pencapaian anda. Sukses bukan dicapai oleh orang yang memulai dengan hal yang besar, tetapi oleh orang yang memelihara momentumnya dalam waktu yang cukup panjang, hingga pekerjaannya menjadi karya besar.

Apapun yang anda lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati. Keberhasilan bukan semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. Anda perlu bertindak dengan kelembutan hati. Sukses tidak selalu dibangun di atas upaya sendiri. Di balik semua pencapaian terselip pengorbanan orang lain. Hanya bila anda melakukannya dengan kebaikan hati, siapapun rela berkorban untuk keberhasilan anda.

Seorang bijak berujar. “Bila busur anda patah dan anak panah penghabisan telah dilontarkan, tetaplah membidik. Bidiklah dengan seluruh hatimu.” Semua tindakan anda bagaikan bumerang yang akan kembali pada anda. Bila anda melempar dengan baik, ia akan kembali dalam tangkapan anda. Namun, bila anda ceroboh melemparkannya, ia akan datang untuk melukai anda. Renungkan bagaimana tindakan anda sekarang ini. Lakukan segala semuanya dengan tulus dan penuh kasih sayang. Tiada yang lebih manis daripada memetik buah atas kebaikan yang anda lakukan.
»»  Baca Selengkapnya...

Kamis, 10 Juni 2010

Rabu, 09 Juni 2010

BERANTEM [bukan] TANDA SAYANG!


Kelopak mataku berkaca-kaca. Aku letih. Letih untuk bisa mengerti kemana jalan pikiranmu. Letih atas tuduhan-tuduhanmu yang memojokkanku. Letih atas pikiran burukmu tentangku. Letih atas perdebatan panjang tiada henti. Letih atas pertengkaran yang selalu membuat otakku tegang. Letih karena aku harus selalu menjaga perasaanmu atas semua ucapan dari mulutku, sedang sedikitpun kamu tak pernah menjaga perasaanku atas apa yang terlontar dari lisanmu.

Kenapa harus aku dan selalu aku? Aku yang harus mengerti kekuranganmu. Aku yang harus memahami keterbatasanmu. Aku yang harus diam atas hasutan fitnahanmu. Aku yang dituntut menerima bahwa akulah yang salah atau mengaku salah. Aku lah yang harus mengalah.

Kekuranganmu yang kau lemparkan padaku harus bisa kudiamkan, kupendam, kusadari bahwa kekurangan dan keterbatasanmu adalah resiko yang harus kuteguk, sedang kekurangan, kealpaan, dan keterbatasanku adalah sebuah KESALAHAN BESAR yang kau lantangkan dengan kata PUTUS.

Aku letih. Ketika kesabaran sudah mengikis habis pondasi hatiku untuk selalu mengalah, merendah untuk selalu direndahkan.

Aku bukan ingin besar kepala, tapi renungi, resapi dan cam kan dalam benakmu, bahwa akulah orang tersabar yang pernah mencoba mengertimu. Bantahlah kalau kau berani! Tak ada satu orang pun, diantara perempuan-perempuan yang pernah mengisi relung kalbumu yang sepaham, semengerti dan semengalah aku!

Aku bertahan karena menyayangkan satu setengah tahun akan sia-sia jika ego selalu bicara. Tapi sekali lagi aku hanya manusia dengan semua keterbatasannya. Terbatas untuk sabar, mengalah dan keterbatasan lainnya.

Belajarlah untuk menghargai sebuah hubungan. Paling tidak seseorang yang itu adalah aku, aku yang kamu agungkan sebagai kekasih. Kekasih yang tak pernah kamu percaya. Kekasih yang selalu kamu pojokkan, kamu curigai, kamu tuduh dan kamu ajak untuk adu mulut tiap hari.

Bertengkar. Adu mulut. Silang pendapat. Semua kau jadikan menu makanan sehari-hariku. Omelanmu adalah sarapanku. Tuduhanmu makan siangku. Dan fitnahanmu makan malamku. Bukan hanya kenyang, aku sudah terlampau bosan menyantap hidangan yang itu-ituu aja yang kau sajikan di meja hari-hariku.

Jika tak bisa memberiku sarapan omelan, maka kau suguhiku fitnahan di pagi hari. Sepanjang siang mengomel dan menuduhku kala malam. Sedang aku, aku dituntut diam sejuta bahasa. Tak pernah punya andil sebagai koki makanan sehari-harimu karna kau merasa kau adalah koki terhebat. Terlalu sempurna untuk dicela.

Malam ini kau lontarkan kata PUTUS. Bukan hal istimewa di telingaku karna sudah terlalu sering kau tuliskan di sms. Mungkin banyak yang masih kusimpan di hape. Masalahnya pun sepele. Karena aku sudah sampai rumah tapi tak mengabarimu. Baru mengirimkan sms setelah beberapa waktu. Sepele bukan? Amat sangat sungguh terlalu sepele sekali!
Kalau aku mau ungkit-ungkitpun, kamu aja yang seharian pergi dengan keluargamu, selalu telat balas smsku, bahkan kau sendiri pun tak mengabariku telah sampai rumah. Tapi apa, aku tidak mempermasalahkannya! Justru niatku yang sms kamu malah disalahkan. Dunia sudah terbalik atau pemikiranmu yang jungkir balik?

Coba cerna dengan logika, kewajibanku harus selalu kupenuhi, sedang aku harus memaklumi kewajibanmu yang tak kau lakukan. Begitu kah caramu mencintaiku? Seyakin apapun aku akan cintamu, tetap saja caramu memperlakukanku adalah sebuah kesalahan besar!

Berantem tiap hari bukan tanda sayang, cam kan itu di kepalamu! Jangan hanya mencari celaku jika aku dituntut diam menerima celamu.

Entah harus dengan bahasa, cara dan jalan apalagi aku meyakinkanmu untuk mencoba menelaah arti sebuah satu setengah tahun hubungan?

Pikir, pilih dan lakukan apa yang menurut kamu adalah jalan terbaik.

Aku hanya mencoba melakukan yang terbaik meski tak selalu kau pandang baik.
»»  Baca Selengkapnya...

Manusia Yang Bahagia

Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti. Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati. Untuk menyadari, betapa ia dicintai.Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri. Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.

Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati, berusaha
meraih yang tidak dapat diraih, memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri yang ada. Manusia buta karena egois dan hanya memikirkan diri, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik, selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena serakah.

Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak diindahkan, karena memilih, menilai dan menghakimi sendiri. Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata ada teman yang sejati. Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah, ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling disayang, selalu menjadi pusat perhatian, selalu dinomorsatukan. Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan nomor satu dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain, dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang lain.

Kebahagiaan bersumber dari dalam diri kita sendiri. Jikalau berharap dari orang lain, maka bersiaplah untuk ditinggalkan, bersiaplah untuk dikhianati. Kita akan bahagia bila kita bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri,mau mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain.

Percayalah kepada Allah, dan bersyukurlah kepada-Nya, bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha kita, tak perlu berkeras hati. Ia akan memberi kita di saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari. Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu banyak orang.
»»  Baca Selengkapnya...

Kamis, 03 Juni 2010

Buta Energi

Apakah Buta Energi itu?
Ini bisa dijelaskan sebagai berikut: bayangkan seseorang yang tingginya 3 meter, dan beratnya 40kg. Dalam benak Anda, tentu mudah terbayang seperti apa bentuk tubuh orang itu, bukan? Ini artinya Anda tidak buta Jarak atau Buta Berat!

Kalau saya katakan pagi ini saya sarapan 5kJ (kiloJoule) makanan, pasti Anda terbingung-bingung dengan pernyataan itu. Anda mungkin tidak mempunyai gambaran apakah jumlah tersebut banyak atau sedikit. Sama saja kalau saya ceritakan mobil saya sangat efisien energi karena hanya mengkonsumsi 5MJ (MegaJoule) per km. Lagi-lagi Anda tidak mempunyai indikasi apakah itu benar-benar efisien atau bahkan sangat boros. Anda tidak bisa menentukan apakah jumlah energi ini sedikit atau banyak karena kita tidak pernah berbicara mengenai kinerja energi mobil itu dalam Joule per km. Fakta bila orang tidak mempunyai gambaran apakah sejumlah energi itu sedikit atau banyak, itulah yang disebut Buta Energi.

Sebenarnya banyak orang dalam bidang energi pun mengalami Buta Energi karena mereka tidak pernah melihat di luar lingkup bidang industrinya. Pengusaha Minyak bicara dalam barel, Pengusaha kelistrikan dalam Watt, Megawatt dan GigaWatt, sedangkan pengusaha batubara bicara dalam metrik ton, pengusaha gas dalam meter kubik atau cubic feet, pengusaha energi alternatif bicara dalam Mtoe, pengusaha energi surya bicara dalam Wattpeak, pengusaha baterai bicara dalam Ampere-hour, pengusaha energi angin juga bicara dalam Watt walaupun seharusnya wind-watt-peak supaya seragam dengan pengusaha energi surya, ...dan daftarnya makin panjang.

Pantas aja masyarakat terjadi Buta Energi, karena satuan energi yang benar tidak pernah dipakai!

Tidak heran kita sampai pada krisis energi yang parah dan mendunia, sambil terus menerus membakar habis apa saja yang kita temukan, bahkan khusus menanam tumbuhan untuk menghasilkan bahan hanya untuk dibakar nanti... inilah yang terjadi kalau para pakar yang buta energi menasehati para politikus yang buta energi untuk menyuruh rakyat yang juga buta energi melakukan hal-hal yang memperparah krisis energi.

Kini waktunya kita mengatasi masalah krisis energi!
Langkah pertama untuk memberantas Buta Energi adalah menetapkan sebuah standar.
Itu seharusnya jelas sekali! Mengapa kita Sadar Jarak dan Sadar Berat adalah karena kita selalu mengukurnya dengan satuan standar yang sama, tidak peduli apakah mengukur panjangnya sebuah pintu, meja atau ruangan, ataupun berat sekarung beras, sebuah semangka atau sebungkus parsel. Jadi untuk memberantas Buta Energi, kita harus mulai menggunakan satuan standar yang sama untuk pengukuran semua jenis energi.

Satuan yang paling tepat untuk pengukuran energi adalah Joule, karena alasan sebagai berikut:
1) Joule sudah diakui sebagai satuan standar untuk pengukuran energi dalam sistem metrik.
2) Joule sudah luas dipakai di seluruh dunia dalam dunia kelistrikan (mungkin Anda belum pernah mendengarnya, karena selama ini Joule ditutupi oleh Watt. Definisi Watt adalah Joule per detik). Kebanyakan insinyur listrik tidak mengetahui itu sebab mereka hanya tahu sebatas definisi Watt = Arus x Tegangan... jadi, bahkan insinyur listrik pun masih buta energi...

Watt menipu konsumen yang suka memperhatikan energi...

Kalau Anda sangat mementingkan energi, dan mempunyai pilihan antara 2 jenis lemari es yang serupa tapi berbeda Wattnya, yang manakah yang Anda akan pilih, bila misalnya lemari es 1 menggunakan kompresor 70 Watt dan lemari es 2 sebuah kompresor 100 Watt?

Kebanyakan orang tanpa pikir panjang akan memilih yang 70 Watt, karena dikira mengkonsumsi energi lebih sedikit.

Disitulah Anda tertipu. Watt hanya memberi keterangan berapa Joule energi yang dikonsumsinya per detik, sedangkan kebanyakan alat rumah tangga menggunakan listrik dengan pola beban yang berubah-ubah sepanjang hari. Informasi mengenai satu detik tidak cukup untuk menentukan apakah alat itu efisien energi atau tidak.

Apa yang lebih penting adalah mengetahui berapa konsumsinya dalam skala Joule per jam atau per hari, atau bahkan per tahun.

Kita asumsikan lemari es 70W mempunyai kompresor yang menyala 3.000 detik per jam, berarti lemari es itu mengkonsumsi 70 x 3000 x 24 = 5.040.000 Joule per hari ( = 5 MJ per hari). Nah, bisa saja lemari es 100W menggunakan sebuah kompresor yang lebih efisien, dimana ia hanya menyala selama 1.000 detik per jam, berarti lemari es ini hanya mengkonsumsi 100 x 1000 x 24 = 2.400.000 Joule per hari ( = 2,4 MJ per hari).

Anda bisa lihat Wattnya alat listrik itu tidak mengatakan banyak mengenai berapa energi yang dikonsumsi, dalam contoh tadi lemari es 100W ternyata bisa mengkonsumsi hanya sekitar setengahnya energi yang dikonsumsi lemari es 70W. Ini berarti Anda bisa tertipu besar sebagai konsumen yang mementingkan energi, bila hanya fokus ke angka Watt yang rendah.

Apa yang wajib tertera di semua peralatan yang mengkonsumsi energi adalah berapa kJ atau MJ ia mengkonsumsi tiap jam, hari atau tahun, atau satuan skala hasil lainnya. Lampu dan TV biasanya dipakai dalam basis per jam, jadi perlu dilabel dalam MJ atau kJ per jam. Lemari es umumnya terus-menerus dipakai per hari atau per bulan, jadi sebaiknya dilabel berapa MJ dikonsumsinya per hari atau per bulan.

Bahkan sebenarnya Watt harus samasekali dihapus sebab informasinya mengaburkan fakta yang sebenarnya, dan tidak penting diketahui untuk mengoperasikan alat tersebut.

Yang perlu kita tahu adalah Energi dan Arus listrik untuk menentukan apakah instalasi kabel listrik kita dapat menanggung beban arus listrik yang dibutuhkannya. Angka Watt sama sekali tidak relevan; dan sepertinya hanya diciptakan 100 tahun lalu untuk membingungkan penguna energi listrik agar tidak bisa hitung konsumsi energi sendiri dan terpaksa selalu percaya penuh kepada perusahaan yang jualan energi listrik.





Nilai ekonomis akan terlihat dengan dua kondisi sbb:

1) Harga harga energi sudah mulai dicantumkan dalam jumlah Rp per MJ

2) Konsumsi alat-alat listrik di cantumkan dalam MJ per jam, hari, bulan atau tahun.

Misalnya kalau sebuah toko electronic pamerkan 3 buah kulkas sbb:

Kulkas 1 > 6.0 MJ/hari
Kulkas 2 > 2.5 MJ/hari
Kulkas 3 > 1.5 MJ/hari

Dan anda mengetahui 1 MJ harganya Rp 200

Langsung and bisa hitung onkos energi per hari dari kulkas tsb:

Kulkas 1 > 6.0 x 200 = Rp 1.200/hari
Kulkas 2 > 2.5 x 200 = Rp 500/hari
Kulkas 3 > 1.5 x 200 = Rp 300/hari

Dengan transparansi seperti itu automatis produk yg boros tidak akan laku dan produsen akan terpicu untuk terus menerus meningkatkan effisiensi.

Dengan Watt sebagai unit yg diperhatikan effisiensi tidak akan di tingkatkan oleh produsen; malah isolasi dari kulkas akan dibuat makin tipis karena lebih murah. Kompressor dari kulkas dgn isolasi tipis mengkonsumsi energi per detik (Watt) tetap sama dengan yg isolasi yg tebal....Jadi konsumen ketipu....

Yang jelas konumen harus menjadi sadar dan kalau konsumen sudah sadar dan perhatikan konsumsi energi yg sebenarnya dalam Joule. Produsen produk listrik tidak dapat menipu lagi dan harus meningkatkan effisiensi produknya kalau masih mau jualan produknya.

(Maurice Adema)

http://www.kajul.org/EnergyBlogID.php?Art=5
»»  Baca Selengkapnya...

Komentar